Kamis, 13 Oktober 2011

Pangeran Diponegoro dari Jawa.

Pangeran Diponegoro dari Jawa.

Beliau adalah anak dari Hamengku Buwono III. Pangeran Diponegoro menentang keras Belanda saat makam kakek nya hendak di gusur untuk di buat jalan kereta api. Secara simbolik Pangeran Diponegoro menancapkan tombak di pemakaman kakeknya agar Belanda tidak  jadi membuat jalan kereta tersebut. Dari awal Pangeran Diponegoro memang tidak suka dengan Belanda yang suka mencampuri urusan rumah tangga Keraton Yogyakarta.

Pangeran Diponegoro mengumpulkan orang-orang dari seluruh pelosok Pulau Jawa di Selangor untuk berperan melawan Belanda. Selangor pada waktu itu penuh sesak dengan orang-orang yang ingin bergabung dengan nya. Salah satu nya adalah Kyai Maja, yang pergi ke Selangor bersama para santrinya. Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya mengobarkan Perang Jawa dengan Belanda.

Perang tersebut merupakan perang terbesar yang pernah di hadapi oleh Belanda, dan Belanda pun semakin terdesak. Akan tetapi keadaan itu berubah saat Belanda menerima bantuan dari Batavia, bantuan yang di terima tersebut membuat pasukan Pangeran Diponegoro, menjadi terpuruk. Banyak pengikut Pangeran Diponegor yang berkhianat , demi jaminan hidupnya, dan Pangeran Diponegoro pun harus pindah dari tempat satu ke tempat yang lain, untuk bersembunyi.

Belanda yang licik akhirnya bisa menangkap Pangeran Diponegoro dengan dalih berunding, saat terjadi perundingan di Magelang, yang di hadiri oleh Pangeran Diponegoro, Belanda langsung menangapnya, dan  di asingkan ke Manado. Dan dipindahkan ke Makasar, lalu meninggal di sebuah benteng  tempat ia di tahan.

1 komentar:

  1. sudah saatnya bagian pembuatan jalur KA sebagai pemicu perang Diponegoro direvisi deh
    pada masa-masa itu kan di Inggris lokomotif uap masih dalam tahap penyempurnaan,

    gagasan membangun jalur rel untuk mengoperasikan kereta api baru muncul pada 15 Agustus 1840 atau 15 tahun setelah perang Diponegoro

    print.kompas.com/2014/03/15/Jalur-Kereta-Api-dan-Perang-Diponegoro

    BalasHapus